Rabu, 03 November 2010

Upaya Yang Dilakukan Siswa Dalam Melestarikan Terumbu Karang Sebagai Modal Wisata Bahari di Pulau Mansinam Manokwari Papua Barat


Acrophora digitifera


Ekosistem Terumbu Karang merupakan bagian ekosistem laut yang penting karena menjadi sumber kehidupan dan menjadi rumah bagi biota laut yang memilki nilai ekonomis tinggi, berbagai jenis hewan laut mencari makan, berlindung dan memijah di ekosistem tersebut. Terumbu karang juga merupakan sumber makanan dan bahan baku substansi bioaktif yang berguna dalam farmasi dan kedokteran.
Acrophora digitifera
Semakin bertambahnya nilai ekonomis maupun kebutuhan masyarakat akan sumberdaya yang ada di terumbu karang seperti ikan, udang lobster, teripang dan lain- lain, maka aktivitas yang mendorong masyarakat untuk memanfaatkan potensi tersebut semakin besar pula. Dengan demikian tekanan ekologis terhadap ekosistem terumbu karang juga akan semakin meningkat. Meningkatnya  tekanan ini tentunya akan dapat mengancam keberadaan dan kelangsungan ekosistem terumbu karang dan biota yang hidup  didalamnya.
Hal tersebut terjadi karena kurangnya pemahaman masyarakat tentang  pentingnya ekosistem terumbu karang di laut, sehingga terumbu karang banyak digunakan secara destruktif yaitu penangkapan ikan dengan menggunakan bahan peledak seperti bom, akar bore, dan sianida ataupun pengambilan karang untuk pembuatan kapur (untuk makan pinang), oleh sebab itu peranan siswa sangat penting dalam pengelolaan terumbu karang khususnya menjadi mediator atau penghubung dari pemerintah ke masyarakat,
Pulau Mansinam, Manokwari
Penelitian ini akan membahas tentang upaya yang dilakukan oleh siswa untuk merehabilitasi ekosistem terumbu karang yang sudah terdegradasi dengan menggunakan metode Transplantasi karang. Melalui penelitian ini menggunakan bibit karang dari spesies Acrophora digitifera dan Acrophora loisetteae. Berdasarkan hasil penelitian bahwa spesies Acrophora digitifera merupakan spesies yang memliki ketahanan hidup yang sangat baik karena nilai Tingkat Ketahanan Hidup mencapai nilai 100% dibandingkan dengan Acrophora loisetteae yang Tingkat Ketahanan Hidupnya hanya 87-90 %. Hal ini disebabkan karena diameter koloni karang spesies Acrophora digitifera lebih besar dibandingkan dengan Acrophora loisetteae, sehingga adaptasinya terhadap kondisi lingkungan sangat dipengaruhi oleh diameter koloninya tersebut.
Secara keseluruhan kondisi lingkungan sangat mendukung untuk pertumbuhan karang yang di transplantasi hal ini dapat dilihat dari nilai dari Tingkat Ketahanan Hidup yang berkisar antara 87 – 100% untuk kedua spesies yang ditransplantasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar